Jumat, 04 Juni 2010

Manusia Setengah Dewa di Negeri Para Bedebah

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah,
Yaitu negeri yang pemimpinnya hidup mewah tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Di negeri itu orang baik dan bersih dianggap salah,
Dipenjarakan karena sering bertemu wartawan

(Negeri Para Bedebah, Adi Massardi)


Manusia Setengah Dewa di Negeri Para Bedebah

Ada sebuah bangsa di dunia ini yang dianugerahi dengan berbagai macam kelimpahan oleh sang pencipta. Tanah-tanah di negeri itu sanggup menumbuhkan apapun untuk menghidupi rakyatnya, tangan kita hanya perlu melempar sebuah biji tanaman dan kemudian tanaman tersebut akan tumbuh subur memberikan hasilnya untuk kita nikmati. Semudah itu lah hidup di negeri itu.
Laut-laut dinegeri itu punya kekayaan yang sangat luar biasa, penduduknya hanya perlu menyebarkan jala atau menyelam barang satu atau dua meter dan kemudian semuanya akan cukup untuk menghidupi mereka.
Seharusnya rakyatnya makmur, seharusnya rakyatnya sejahtera, atau seharusnya negeri itu menjadi adidaya di dunia. Itu “seharusnya”, kalau kita berada di alam mimpi maka negeri itu akan menjadi seperti apa yang “seharusnya”, namun kalau kita kembali ke dunia nyata negeri itu akan menjadi anomali untuk yang “seharusnya”. Penduduk dinegeri itu sengsara, sebagian besar penduduk dinegeri itu adalah kaum tidak berpunya. Itulah ironi yang ada dinegeri kaya tersebut.
Kalau kita melihat kenegeri lain maka kita akan menemukan bahwa yang disebut kaum marjinal adalah mereka yang hidupnya sengsara, kaum yang terpinggirkan karena uang, warna kulit, dan tempat tinggal mereka. Sekarang kita kembali ke negeri yang sangat kaya raya tadi, semuanya akan terbalik seratus delapan, ah tidak semuanya akan terbalik tiga ratus enam puluh derajat jauh dari normal. Dinegeri itu yang disebut kaum marjinal adalah orang-orang kaya yang hidup berkecukupan atau malah cenderung berlebihan, mereka adalah para penguasa dan konglomerat pencari keuntungan. Kenapa orang-orang kaya dengan baju rapi, mobil bagus, dan bau harum menjadi kaum marjinal dinegeri itu?. Ya begitulah teman, karena mayoritas rakyat negeri itu adalah kaum miskin yang harus berjuang demi hidup mereka, jauh dari baju yang rapi karena baju satu-satu yang mereka kenakan adalah kaos dengan lobang disana-sini, jauh dari kendaraan yang bagus karena satu-satunya alat transportasi yang mereka punya adalah kaki-kaki serta sandal jepit usang mereka, jauh dari bau harum tubuh mereka karena satu-satunya wangi-wangian yang mereka punya adalah keringat mereka. Begitulah mereka, hidup sebagai manusia yang berada ditingkatan paling akhir dalam rantai makanan negeri itu, selalu jadi korban penguasa yang buta dan selalu jadi mangsa pengusaha yang serakah. Tapi tahukah kamu ada satu hal yang membuat rakyat negeri itu patut diteladani, itulah senyum mereka teman. Senyum mereka yang ikhlas menerima semua hal dalam hidup dari yang baik hingga yang buruk sekalipun.
Kenapa negeri kaya itu menjadi begitu miskin dan lemah. Tidak perlu jadi professor untuk mengetahuinya, teman. Seorang awam pun akan mengerti dengan mudah untuk hal yang satu ini. Penguasa, mereka dikuasai oleh sekelompok orang yang sebagian dari mereka adalah orang buta tuli dan sebagian lagi adalah pengecut. Mereka dipimpin orang buta tuli yang tidak bisa melihat keadaan sebenarnya rakyat negeri itu, tidak bisa mendengar jerita kepayahan puluhan juta rakyat yang kelaparan. Sebagian dari penguasa yang buta tuli ini masih punya nurani, tapi apa daya mereka buta tuli pula walaupun mau tapi mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi mereka hanya dikendalikan oleh sekelompok penguasa lainnya yang berjiwa pengecut. Penguasa pengecut ini hanya bisa berkoar bahwa mereka memihak rakyat, tapi yang mereka lakukan adalah menindas rakyat. Penguasa satu ini terlampau pengecut, mereka terlalu takut akan harta. Harta hanyalah satu-satunya yang berharga bagi mereka sehingga mereka sangat takut akan kehilangan hal yang berharga tersebut walupun hanya sepeser demi negerinya sendiri, mereka akan melakukan apapun demi menjaga dan memperbanyak harta mereka, mereka menindas dan mereka menjilat semua untuk satu tujuan yaitu demi mendapatkan harta. Mereka terlanjur menjadi pengecut yang dipebudak harta,tidak memiliki secuil pun keberanian untuk bertindak benar.
Sekarang sedang dicari seorang manusia yang berani mati demi negeri ini, seorang manusia mampu menolak semua godaan, menghapus semua ketakutan, dan teguh menegakkan kebenaran. Manusia ini dibutuhkan negeri ini untuk menghapus segala macam penindasan tingkat tinggi yang sekarang menjamur di negeri ini. Menjamur seperti virus, meresap hingga menjadi budaya walaupun sebenarnya itu hanya budaya sekelompok penguasa negeri ini. Dinegeri itu manusia dengan integritas seperti ini akan disebut sebagai MANUSIA SETENGAH DEWA, rakyat negeri itu sudah lama hidup menderita dan mereka sangat merindukan hadirnya seorang manusia setengah dewa yang berani menantang penguasa mereka yang kejam dan berani berkorban nyawa sekalipun untuk rakyat negeri tersebut. Mungkin mustahil orang seperti itu akan muncul teman, tapi seperti rakyat negeri itu yang terus berharap. Kita juga harus menunggu teman, nanti kita akan melihat jawabannya.

1 komentar:

  1. =)

    like this very much, asik2 ubay nulis....hehehe

    dia bukan manusia setengah dewa ub, tapi justru dialah manusia seutuhnya. manusia yang mau dan mampu memanusiakan manusia lainnya. manusia yang bertingkah manusiawi selayaknya manusia sesungguhnya. kaum marjinal yang "beruang" itulah yang 'setengah manusia'.

    BalasHapus